ASMAK SAMIDU'IYAH PENAKLUK KAUM
SAMIDUIYAH
Asma’ As-Samidu’iyah cocok untuk meredakan suasana negeri Indonesia seperti saat ini dimana para pendukung masing-masing calon saling mbenjatuhkan dan menjelek-jelekkan. Dengan membaca asma’ ini penulis berharap para pejabat melaksanakan tugas yang diamanatkan kepada. Demikian juga sebagai rakyat dapat menempatkan posisinya sebagai orang awam yang wajib patuh kepada ulul amri dan parta sesepuh, kiyai, ustadz, tokoh agama rela dengan ikhlas mengemban masyarakat sekitarnya denagn penuh kasih demi menyongosong damainya sebuah negara yang bermartabat dan berakhlakul karimah sehingga mampu menyandang sebutan Negara Madani. Sebuah negara yang mandiri dalam ekonomi dan pendidikannya.
Mari kita bersama-sama ikut berpartisipasi mendoakan negeri Indonesia tercinta ini menjadi negara yang tenteram, aman, damai, saling berbagi, saling mengasihi dan saling menghormati. Inilah wujud kerukunan umat beragama dam berbangsa dan bernegara.
Menurut pandangan kejawen, Asma' As-Samiduiyah dapat juga disebut sebagai sabdo dadi, dan menurut pandangan para ahli hikmah, asma' ini lebih dikenal dengan pahit lidah. Yaaah... sebetulnya kedua istilah itu nggak jauh berbeda sih. cma bagaimana cara kita menempatkan sesuatu itu sesuai dengan tugas dan fungsinya. ingat sabda nabi "Innamal a'malu binniyati" segala sesuatu itu tergantung pada niatnya. Tapi yaaa jangan terus menjalankan kejelekean dengan niat atau embel-embel agama, bikin malu saja.
Dibaca setelah selesai sholat minimal sekali dengan niat kedamaian dan keamanan negara, terlebih-lebih saat usai sholat malam baca doa ini sebanyak-banyaknya, Insya Allah keamanan akan tercapai terutama keamanan di dalam keluarga, lingkungan dan masyakarat sekirat kita.
Semoga dengan meng-share asma’ / doa Samidu’iyah imni Allah memberikan kemudahan semua urusan dan usaha lahir bati kita dalam menggapai negara baldatun toyyibatun wa robun ghofurr. Negara yang gemah ripah loh jinawi
-﴿السَّمِيْدُعِيَّةُ﴾-
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْـمُصْطَفَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ الْفَاتِحَةِ .....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ سُلْطَانِ اْلأَوْلِيَآءِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ الْفَاتِحَةِ ....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ اْلأُسْتَاذِ اْلكَبِيْرِ اْلفَتَّاحِ الطُّوْخِى وَمَنْ أَجَازَانِى الشَّيْخِ الْحَسَنِ الطَّيِّبِ الْحَسَنِ بَاعَبُودْ شَيْئٌ للهِ لَنَا ولَهُمُ الْفَاتِحَةِ : ....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
سَمِيْدُ يَدَعْ سَمِيْدُ يَدَعْ هَلْهَيُوتْ لَالَهُوتْ هَلْهَيُوتْ لَالَهُوتْ هَاجَتِى نَيْنَنْــثَا هَلِيُوتْ. اَللّٰهُمَّ اكْشِفْ عَنْ قَلْبِى حَجَابَ الْغَفْلةِ وَالظُّلْمَةِ وَعَلِّمْنِى مَالَمْ أَكُنْ أَعْلَمُ, وَبَـــيِّنْ لِى جَمِيْعَ مَا أَسْأَلُ عَنْهُ يَامَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ وَلَا مَعْبُوْدَ سِوَاهُ. ( تقرأ بعد الصلا ة: 112×)
Segala puji bagi Allah, Dia yang menghilangkan segala kesulitan. Segala puji bagi Allah, Dia yang menghilangkan segala kesulitan. Wahai Tuhan yang memiliki kemurahan dan keagungan. Wahai Tuhan yang memiliki kemurahan dan keagungan. Kegelisahanku seperti menyusup di antara tulang-tulangku.
ReplyDeleteYa Allah, bukakanlah tirai kelalaian dan kegelapan dari hatiku, dan ajarkanlah kepadaku apa yang tidak aku ketahui. Dan tunjukkanlah kepadaku segala hal yang aku minta kepada-Mu, wahai Yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada yang disembah selain Dia.