DAHSYATNYA PUASA
DAHSYATNYA PUASA
Kanjeng Nabi Muhammad ﷺ berpuasa selama 15 tahun, semasa belai plakaran naik gunung di Gua Hiro' dan Allah ﷻ langsung menurunkan SK-Nya sebagai Nabi dan rajanya para Rasul.
Hadlratu Syaikh Abdul QadirAl-Jilani RA, dibawah asuhan guru Syaikh Mubarak beluai puasa selama 25 tahun di gurun pasir dan Allah-pun menaubatkannya sebagai Kutubz Zaman.
Syaikh Abu Hasan Asy-Syadzaly, puasa selama 20 tahun dan mendapatkan gelar Kutubuz Zaman pula. Nabi Dawud as, juga sering berpuasa, sehari puasa sehari tidak, itu dilakukan terus menerus sepanjang hayatnya, maka besipun dapat beliau jadikan baju perang, bahkan anginpun tunduk hanya dengan mendengar suaranya. Syekh Imam Jazuli berupasa selama 14 tahun didalam goa di Afrika, dengan memperbanyak membaca sholawat dan akhirnya beliau sukses menjadi rajanya Thariqah seluruh dunia dengan karyanya Sholawat Dalail Khairat dan hingga kini seluruh pengikutnya menjalankan laku puasa Dalail Khairat minimal 3 tahun.
Itu kisah puasa di Timur Tengah. Lha di Jawa justru malah tempatnya orang-orang yang suka berpuasa. Berandhal Loka Jaya harus berpuasa selama 3 hari dalam pengawasan gurunya hingga bisa duduk sejajar dengan gurunya dan kemudian menjadi seorang Wali yang bergelar Sunan Kalijaga. Itu leluhur kita.
Cakrajaya juga berpuasa selama 3 tahun dibawah asuhan romo gurunya, Kanjeng Sunan Kalijaga dan akhirnya turunlah anugerah kepadanya berupa gelar ke-wali-an yang dikenal dengan sebutan Sunan Geseng.
Ki Pengging yang diuber-uber (menjadi buronan) oleh Sultan Trenggono, mengadu ke Sunan Kalijaga agar keturunannya bia jadi raja dan agar tidak menjadi buronan lagi oleh Sultan Trenggono. Maka, kanjeng Sunan Kalijaga dawuh (memerintahkan kepadanya) agar berpuasa selama 7 tahun di Rawa Pening. Beliau sukses dalam puasanya, dan akhirnya putranya yang bernama Jaka Tingkir pun akhirnya menjadi Raja di Pajang setelah diambil menantu oleh Sultan Trenggono.
Ki Gedhe Pemanahan protes kepada Kanjeng Sunan Kalijaga “Duh Gusti...! Semua saudara-saudaraku sudah memiliki kedudukan, Arya Penangsang, Jaka Tingkir dan lain-lain, aku juga ingin keturunanku menjadi raja.” Kemudian Kanjeng Sunan Kalijaga berkata “Ada lima kerajaan iblis di tanah Jawa ini, pilihlah salah satu dari kelima tempat itu.” Beliau memilih Hutan Mentaok, puasa selama 20 tahun di Bang Nglampir Gunug Kidul, tempat GBP berguru yakni Kyai Gagak Pranolo Panggang Ibnu Hajar, itulah Guru GBP Yasamkar. Dari puasa 20 tahun itu akhirnya lahirlah Danang Sutawijaya yang juga jadi Raja.
Demikian pula calon Raja Mataram. Namun R. Bagus Harun, tidak mau menjadi raja, tapi beliau ingin punya keturunan Ahli Ilmu terlebih dahulu baru bisa jadi raja. Maka, beliau hengkang dari kehidupan keraton menuju Madiun, ke timur lagi hingga sampai di Ponorogo setelah bertemu dengan sumur, dan beliau puasa selama 7 tahun di dalam sumur.
Pada saat tanggal 27 Ramadhan, air dari sumur itu muncrat, dan beliau bersyukur telah mendapatkan buahnya malam Lailatul Qadar. Maka, beliau yakin bahwa hajatnya telah terkabulkan. Setelah itu, lahirlah putri cantik tapi galaknya minta ampun yang menikah dengan Raden Santri. Dari pernikahan ini lahirlah mbah Makdhum. Dari Mabh Makhdum Lahir lagi Mbah Tamsiroh, mempunyai anak Mbah maklum, mempunyai anak Mbah Qulyubi, mempunyai anak Mbah Ilyas, mempunyai anak Nafiqoh. Mbah Nafiqoh ini menikah dengan K.H. Hasyim Asy’ari kemudian lahir seorang putra bernama K.H. Wahid Hasyim, kemudian lahirlah Gus Dur / K.H. Abdurrahman Wahid yang pernah menjabat presiden di Indonesia.
Semua ini adalah berkah dari puasa, oleh R. Bagus Harun yang memiliki keinginan mempunyai keturunan Ulama’ sekaligus Pemimpin bangsa.
Maka dari itu, apa yang kita alami dan kita rasakan sekarang murni bukan hasil usaha kita sendiri, tapi dari jasa guru dan orang tua dan guru-guru kita. Berani sama guru dan orang tua hidup anda tidak akan pernah sukses. Jika ingin berhasil dan sukses, ikuti kemauan guru dan orang tua dan jangan pernah membantahnya. Tanpa guru kita tidak akan jadi apa-apa, dan tanpa orang tua kita bukanlah siapa-siapa, karena kita tidak akan pernah ada.
0 Response to "DAHSYATNYA PUASA"
Post a Comment