KISAH NABI LUTH AS DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT PENIKMAT LGBT

KISAH NABI LUTH AS

Biodata Nabi Luth as, putra Haran” Garis Keturunannya : (1) Adam As. (2) Syits (3) Anusy (4) Qinan (5) Mihlail (6) Yarid (7) Idris As. (8) Matusyalih (9) Lamak (10) Nuh As. (11) Sam (12) Arfakhsyad (13) Syalih (14) Abir (15) Falij (16) Ra’u (17) Saruj (18) Nahur (19) Tarakh (20) Haran (saudara kandung nabi Ibrahim) (21) Luth As.

Usia Nabi Luth : 80 tahun. Periode sejarah: 1950-1870 SM. Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth). Jumlah keturunannya : 2 putri (Ratsiya dan Za’rita). Tempat wafat : Desa Shafrah di Syam (Syria). Sebutan kaumnya: Kaum Luth. Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.
Imam As-Sudai berkata “Nabi Luth diutus oleh Allah pada zaman Nabi Ibrahim as, kepada kaum Sadom (سدوم) di bumi Ghomorrah/ Amurah di kawasan Yordania. Istri nabi Luth bernama Wali’ah dan memiliki dua orang putri bernama Raitsa dan Zaghrata. Kaum saat itu kaum Sadom merupakan salah satunya masyarakat yang memilki akhlak tercela yang selalu membuat kerusakan dan kekacauan serta tidak memperhatikan akhlak mereka. mereka tidak beragama sehingga rasa kemanusiaan menjadi sirna, tidak memeiliki tenggang rasa dan belas kasihan. Pencurian dan perampasan sudah menjadi kebiasaan mereka. Yang kuat menjadi penguasa dan yang lemah menjadi budaknya. Penindasan dan perlakukan sewenang-wenang dan bermaksiat bahkan mereka menyukai hubungan seks dengan sesama jenis.”

Imam Tsa’labi berkata “Sebagian dari kaum Soddom ada yang tinggal di pegunungan dan sebagian ada yang tinggal ada di dataran. Diantara mereka yang tinggal di pegunungan tidak mau tinggal / hidup bersama orang-orang yang tinggal di dataran rendah.”
Untuk memanfaatkan suasana perpecahan mereka, Iblis meluncurkan aksinya. Demi untuk mempertemukan kedua kubu tersebut iblis membuat seruling dengan suara dan nyanyian yang merdu. Setelah penduduk gunung dan penduduk dataran mendengar suara tersebut, maka mereka berbondong-bondong menemui sumber suara tersebut. Setelah kedua kubu tersebut bertemu di dataran, diantara mereka saling melempar pandangan. Yang laki-laki berkumpul dengan kaum lelaki yang kemudian mereka berhubungan antar sesaja lelaki yang disebut “Liwath/Homosexual”. Sedangkan yang perempuan berkumpul dengan kaum perempuan saling berhubungan antar sesama jenis yang kemudian disebut “Sahaq/Lesbian”. Mereka berhubungan badan antar sesama jenis.
شغل الـمراد بالبدال وأضحى # نسوة الناس شغلهم بالسحاق
كل جنس بجنسه قد تكفى # قم فرارا من معشر الفساق
Maka jelaslah maksud dan tujuan mereka # perempuan sibuk dengan lesbian
Cukup sesama jenis mereka saling melampaiskan kepuasan # berulang kali dari kerusakan telah menyebar diatas bumi

  Ketika kemakisatan dan kerusakan semakin meraja laela, Allah mengutus Nabi Luth as, untuk menghentikan perilaku mereka serta mengajak untuk menyembah Allah, namun sedikitpun mereka tak bergeming, bahkan mereka menantang “Datangkanlah kepada kami siksa Tuhan jika engkau memang benar-benar orang yang jujur.”
Seketika itu Nabi Luth as, berdoa “Ya Robbi, tolonglah aku dari orang-orang yang (gemar) membuat kerusakan.” Maka Allah, mengabulkan permohonan Nabi Luth as, dan mengutus empat Malaikat yang menjelma menjadi manusia tampan-tampan.”
Imam Qotadah berkata “Allah berfirman kepada ke empat malaikat tersebut untuk tidak membunuh kaumnya nabi Luth sebelum mereka bersyahadat dengan membaca empat kalimat syahadat.”
Suatu malam, keempat malaikat tersebut sampai pada desa Ghomorrah tersebut, para malaikat itu bertamu ke kediaman Nabi Luth as, dan mereka berkata “Malam ini kami adalah tamumu.” Kemudian Nabi Luth beserta keempat tamunya bercengekerama seputar diutusnya keempat malaikat itu dan membicarakan tentang tragedi yang ada kampung Ghomorrah.
Nabi Luth berkata “Tahukah kalian tragedi apa yang sedang terjadi di kampung ini?” Mereka bertanya “Memangnya apa yang sedang terjadi?” Nabi Luth menjawab “Ini adalah sejelek-jeleknya kampung yang ada di muka bumi.” Dan Nabi Luth as, juga menjelaskan tentang semua keburukan-keburukan yang dilakukan oleh kaum Soddom.”
Imam Qotadah berkata “Ketika Wali’ah, istri Nabi Luth melihat adanya tamu-tamu yang sangat tampan, ia segera mengirim utusan untuk memberitahukan kepada tetangga dan seluruh masyarakat kaum Soddom bahwa dirumahnya ada empat tamu lelaki yang tampan-tampan.”
Setelah penduduk Ghomorrah berkumpul rumah, Nabi Luth mengunci pintu rumahnya agar terhidar dari tindak kejahatan dari penduduk Ghomorrah dan berkata “Takutlah kalian kepada Allah, dan janganlah kalian menyakiti tamu-tamuku. Kalau perlu, ambillah anak perempuanku sebagai gantinya.” Mendengar ucapan Nabi Luth itu Mereka berkata “Kami tidak menginginkan anak perempuanmu, dan kau pun tahu apa yang kami inginkan.”
Sedari tadi, Nabi Luth masih berada di belakang pintu dan mengunci pitnu itu dengan tubuhnya, terdengar lamat-lamat dari balik dinding mereka (Ghomorrah) saling berbisik akan menyerbu rumah nabi Luth.”
Mengetahui rencana kaumnya untuk menyerbu masuk dengan penuh kegilaan kearah tamu-tamu nabi Luth as. Dengan kejadian ini Nabi Luth mulai khawatir akan keselamatan tamu-tamunya. Saat itulah Salah satu dari keempat tamu itu berkata “Kami adalah utusan-utusan Tuhan-mu yang diutus untuk kaummu.” Kemudian atas perintah Allah, Malaikat Jibril mengibaskan sayapnya hingga mengenai muka kaum Ghomorrah itu, sehingga mata mereka menjadi buta dan tidak bisa melihat jalan-jalan pulang menuju kerumahnya masing-masing hingga akhirnya mereka menganggap bahwa Nabi Luth as, telah menyihir seluruh manusia yang tinggal diatas bumi.
Salah satu versi sejarah menyebutkan, bahwa semula Wali'ah adalah istri yang baik. Sayangnya ia terpengaruh oleh seorang wanita tua yang menawarkan kekayaan berupa emas dan perak, dengan syarat ia harus bersedia memberi tahu penduduk Sodom, jika ada lelaki tampan yang bertamu ke rumahnya. Rumah Nabi Luth as, memang sering kedatangan tamu dari kaum atau penduduk lain.Iman Wali'ah kalah dengan nafsu dan hasrat akan kekayaan dunia. Ia menerima tawaran wanita tua itu. Ia pun memberitahu kaum Sodom, setiap kali ada lelaki tampan yang bertamu pada suaminya.
Setelah Nabi Luth as, mengetahui bahwa tamu-tamunya adalah Utusan Allah, maka ia pun bertanya “Apakah kalian akan menghancurkan kaum (Ghomorrah) saat ini?” Malaikat itu menjawab “Sesungguhnya jatuh temponya ancaman itu sampai terbitnya waktu subuh, namun (saat ini) waktu subuh sudah sangat dekat”.”

Ibnu Abbas ra, berkata “Allah memerintahkan kepada Nabi Luth as, meninggalkan kaumnya ditengah malam dan juga melarangnya untuk tidak menoleh kebelakang, namun Wali’ah ikut terkena azab karena ia menoleh ke belakang saat berlari bersama suaminya. Padahal sebelumnya sudah diwanti-wanti Malaikat untuk tidak menoleh ke belakang.
Setelah keluarga nabi Luth keluar dari desa, Malaikat Jibril menyusupkan tangannya dibawah desa dan mencabut desa itu dari akarnya. Ada tujuh desa yang dihancurkan dan satu desanya berisi 100.000 manusia yang dihancurkan oleh amukan kepakan sayap-sayap Malaikat Jibril. Semua manusia yang mati tanpa ada satupun yang selamat baik dari laki-laki, perempuan, anak-anak. malaikat Jibril mengangkat mereka setinggi-tingginya diantara langit dan bumi, hingga mereka dapat mendengarkan kokokan ayam jago dan lolongan anjing. Kemudian mereka di kibaskan sekeras-kerasnya hingga jatuh lagi ke bumi. Lalu mereka ditimpa dengan batu besar yang diambil dari neraka Sijjil. Maka, seketika hancurlah mereka tubuhnya hitam seperti mayat yang terbakar. Setiap satu butir batu Sijjil mengikuti satu orang dari kaum Nabi Luth kemanapun ia berada.


Mujahid bertanya, “Apakah diantara sekian banyaknya kaum Sodom ada yang selamat? Jawabnya : Ya. Saat kejadian hujan batu Sijjil di malam pagi itu. ada satu orang yang berhasil keluar dari desa tersebut menuju Makkah. Atas Kehendak Allah, batu Sijjil yang ditugaskan untuk menghantamnya sementara waktu ditahan diantara langit dan bumi selama 40 hari hingga  orang itu keluar dari bumi Makkah.”
Suatu ketika orang tersebut keluar dari tanah Makkah (sebelum genap 40 hari tinggal di Makkah) dan ditengah-tengah perjalanan, jatuhlah batu Sijjil itu mengenai dirinya, maka seketika matilah ia. Dan Allah benar-benar telah mengazab kaumnya Nabi Luth dengan azab yang belum pernah ditimpakan kepada kaum sebelumnya. Ini disebabkan karena kaum Sodom sangat keterlaluan dalam kemaksiatannya.”
Imam As-Sudai berkata “Nabi Luth as, meninggal dunia di masa Kerasulan Nabi Ibrahim as,” intaha ‘ala sabilil ikhtishor. (Badai’u Zuhur : 91-92)      

JUMENENGAN TEMEN
Angkasa,  69 Kawignyan 1 Y
Rabu Pahing, 6 Juni 2018 M / 21 Ramadhan 1439 H.
YAA QOODIR (Yang Maha Menentukan)

0 Response to "KISAH NABI LUTH AS DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT PENIKMAT LGBT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel