KHOZINATUL ASROR 003 AGAMA ADALAH NASEHAT

KHOZINATUL ASROR 003
“AGAMA ADALAH NASEHAT”

Thema pada pertemuan ke enam pengajian kitab Khozinatul Asror bab ke-3 akan menerangkan makna dari hadits nabi yang berbunyi “Addinu nasihatun lillahi wa likitabihi wa lirosulihi wa li a-immatil muslimina wa ‘amatihim” maksudnya adalah “Agama adalah nasehat untuk Allah, untuk kitab-Nya dan  untuk Rasul-Nya dan nasehat untuk seluruh kaum muslimin”. Adapun kejelasannya, masi kita simak bareng-bareng agar pemahaman kita tidak salang surut. Dan mari kita sama-sama memohon kepada Allah akan pertolongan-Nya serta syafaat dari Rasul-Nya agar kita mendapatkan kemudahan dan keberkahan dalam menjalankan sunnah-sunnahnya


-﴿باب قوله عليه الصلاة والسلام الدين نصيحة لله ولكتابه ولرسوله إلخ وبيان كيفية النصيحة لهم﴾-
أخرج أحمد ومسلم وأبو داود والسنائ عن تميم الدارى والترمذى والنسائ عن أبى هريرة وأحمد عن ابن عباس رضي الله عنهم أن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم قال الدين النصيحة لله ولكتابه ولرسوله ولأئمة  الـمسلمين وعامتهم. وكذا تميم الدارى وكنيته أبو رقية رضي الله عنهما أنه قال الدين النصيحة ثلاثا قلنا لمن يارسول الله قال لله ولكتابه ولرسوله ولأئمة الـمسلمين وعامتهم.

Hadits ini sanadnya berasal dari Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Imam Nasa-i. Dari Imam Ad-dary dan Imam Turmudzi juga Imam Nasa’i dari Abu Hurairah dan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas ra, bahwasannya Rasulullah bersabda “Agama adalah nasehat untuk Allah, untuk kitab-Nya dan  untuk Rasul-Nya dan nasehat untuk seluruh kaum muslimin”.
Demikian kalimat yang diucapkan oleh Tamim Ad-Dari, yang sering dijuluki dengan sebutah Abu Ruqiyah ini berkata “Agama adalah nasehat”. Kami bertanya nasehat untuk siapa Ya Rosuallah?” Beliau menjawab “Untuk Allah, untuk kitab-Nya,  untuk Rasul-Nya dan untuk kaum muslimin secara keseluruhan”   
(قال الخطابى وغبره أما النصيحة لله تعالى) فلإيمان به نفي الشريك عنه وترك الاحاد فى صفاته وأسمآئه ووصفه بصفات الكمال والجلال كلها  وتنزيه سبحانه وتعالى والقيام بطاعته واجتناب معصية والحب فيه والبغض فيه ومولاة من أطاعه ومعادة من عاداه وجهاد من كفر به والإعتراف بنعمه وشكره عليها والإخلاص فى جميع الأمور والدعاء إلى جميع ذلك والحث عليها والتلطف بالناس ومن أمكن منهم فى الدعوة  والحث عليها. قال وحقيقة هذه الأوصاف راجعة إلى العبد فى نصحه نفسه فالله تعالى  غني عن نصح الناصحين.
(Imam Khottobi dan yang lainnya mengasumsikan makna dari kamilat “An-Nasihatu lillah ta’ala”) Mereka memaknai kaliamt tersebut dengan beriman kepada Allah dengan cara meniadakan kesyirikan bagi-Nya, meninggalkan penyatuan terhadap sifat dan Asma’-Nya (manunggaling sifat lan Asma’) denga sifat Kamal dan dan Jalal-Nya Allah (sifat kesempurnaan dan keagungan bagi Allah) serta mau membersihkan kesucian-Nya (bertasbih). Hendaklah selalu taat kepada-Nya dengan cara meninggalkan bermaksiat kepada-Nya. Mencintai  dan membenci sesuatu karena Allah serta menjalankan ketaatan secara berkelanjutan, jihad melawan kekufuran dengan cara mengingat dan mensyukuri nikmat-nimat yang telah diberikan oleh-Nya. Ikhlas dan berdoa dalam segala hal dengan cara bersikap lembut terhadap sesama manusia.
Seluruh sifat diatas haklikatnya kembali kepada hamba itu sendiri yakni dalam menasehati dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah bersih dari segala macam bentuk nasehat dari orang-orang yang suka menasehati.  
(وأما قوله عليه الصلاة والسلام) ولكتابه قال الخطابى أما النصيحة لكتاب الله تعالى فالإيمان بأنه كتاب الله وتنزيله لايشبهه شيئ من كلام الخلق ولايقدر على مثله أحد من الخلق ثم تعظيمه وتلاوته حق تلاوته وتحسينها والخشوع عندها وإقامة حروفه فى التلاوة والذب عنه لتأويل الـمحروفين والتصديق بما فيه والوقوف مع أحكامه وتفهَّمَ علومه وأحكامه وأمثاله والإغتنام بمواعظه والتفكر فى عجائبه والعمل بحكمه والتسليم لـمتشابه والبحث عن عمومه وخصوصه وناسخه ومنسوخه ونش علومه والدعاء إليه. وأيضا قال حقيقته هذه الأوصاف راجعة إلى العبد فى نصيحته نفسه وإلَّا فكتاب الله تعالى غني عن نصح الناصحين.
Adapaun dawuh dari Rasulullah ) yakni kalimat “nasehat untu kitab-Nya. Menurut Imam Khottobi dawuh : An nasihatu likitabillah memiliki arti yaitu mempercayai bahwa kitab (Al-Qur’an) aalah Wahyu yang diturunkan dari Allah yang tiada satupun kitab dari makhluk yang mampu menyerupai atau sepadan dengannya, dan tiada satupun makhluk yang dapat menandinginya. Kemudian nasehat selanjutnya adalah mengangungkan Al-Qur’an, membacanya dengan sebaik-baik bacaan sesuai hak-haknya Al-Qur’an, membaguskan bacaannya, khusyuk ketika membacanya, menyesuaikan makhraj dan huruf-hurufnya dan selalu tertarik untuk selalu mengangan-angan isi kandungan dari Al-Qur’an. Seperti membenarkan apa yang tertera didalamnya, berhenti saatada tanda waqaf, memahami kalimat dan maknanya, memahami serta memperhatikan hukum-hukum yang ada disana, bisa juga dengan cara ayat-ayat Al-Qur’an dijadikan sebagai bahan renungan saat bertemu dengan hal-hal yang ajaib. Berusaha menjalankan hukum-hukum serta memasrahkan diri sepenuhnya terhadap hukum-hukum yang masih samar didalamnya. Membahas tentang ayat naskh dan mansukh, ayat khusus dan ayat umum serta menggelar dan mengajak untuk pengkajian Al-Qur’an.
Hakikatnya nasihat ini kembali kepada seorang hamba sebagai nasehat untuk dirinya sendiri, jika tidak demikian maka sesungguhnya kitab Allah bebas dari apa-apa yan diucapkan oleh orang-orang yang suka menasehati.      
(وأما النصيحة لرسوله) فتصديقه برسالته عليه الصلاة والسلام والإيمان بجميع ما جاء به وطعاته فى أمره ونهيه ونصرته حيا وميتا ومعاداة من عاداه وموالاة من والاه وإعظام حقه وتوقيره وإحياء طريقته وسنته وبث دعوته ونشر سنته ونفي التهمة  عنها وانتشار  علومها والتفقه فى معانيها والدعاء إليها والتلطف فى معالـمها وإعظامها وإجلالها  والتأدب  عند قراءتها والإمساك عن الكلام فيها بغير علم وإجلال أهلها لانتسابهم إليها والتخلق بأخلاق والتأدب بآدابه ومحبة أهل بيته وأصحابه ومجانبه  من اب أهل بيته وأصحابه ومجانبه  من ابتدع فى سنته وتعرض لأحد من الصحابة ونحو ذلك أيضا
(Adapun nasehat untuk utusan-Nya) mempunyai makna membenarkan akan risalah kenabian Rasulullah serta mengimani apa-apa yang dibawanya termasuk didalamnya adalah menjalankan perintah dan meningalkan laranganya dari hidup sampai mati, mengagungkan, menghargai hak-nya sebagai nabi, menjalankan tarikat dan sunnahnya. Yang demikian itu bisa kita lakukan dengan cara mengingalkan hak-hal yang bersifat penghinaan terhadap dirinya menyebarkan da memahami ajaranya serta mengajak kaum muslimij untuk berjalan dijalurnya. Bersikap lembut dan mengagungkan dalam menjalankan syareatnya, memakai sopan santun saat berpapasan dengan oran yang membaca Al-Qur’an (sebagai wahyu terbesarnya), menahan berbicara (ngobrol) saat dikumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, menghormati, mencintai pembaca dan keluarga dan murid-muridnya dengan cara memperlihatkan akhlak baik kita dihadapan mereka. Sikap ini sebagai nasihat untuk kita menganut dan mengikuti jejak mereka.
(وأما النصيحة للأئمة الـمسلمين) فمعاونتهم على الحق وطاعتهم فيه وأمرهم به وتنبيههم وتذكيرهم برفق وتلطف وإعلامهم بما غفلوا عنه ولم يبلغهم من حقوق الـمسلمين وترك الخروج عليهم وتأليف القلوب الناس لطاعتهم. وقال الخطابى ومن النصيحة  لهم الصلاة خلفهم والجهاد معهم وأداء الصدقة لهم إذا كانوا ذوى عدل وإلَّا صرفها  صرفها أربابها لـمستحقها إذ أمكنهم ذلك من غبر أذى يلحقهم بسبب ذلك, وأن لا يغروا بالثناء الكاذب عليهم وأن يدعى لهم بالصلاح. قال ابن فرج الأندلوسى هذا كله على أن الـمراد من أئمة الـمسلمين الخلفاء وغيرهم ممن يقوم بأمور الـمسلمين من أصحاب الولايات هذا هو الـمشهور حكاه الخطابى. ثم قال وقد يتأول ذلك على الأئمة الذين هم علماء الدين وأن من نصيحتهم قبول ما رووه  وتقليدهم فى الأحكام وإحسان الظن بهم.
(Adapun qaulAn-asihatu laimmatil muslmin) yaitu saling tolong menolong dalam kebaikan, memerintahkan dan mengingatkan kepada mereka untuk berbuat baik terhadap sesama dengan cara yang halus. Diantara menampilkan akhla baik dihadapan mereka adalah dengan cara tdak keluar saat mendampingi mereka dalam mempraktikkan kebaikan, dan yang terpentingm lunakkan hatimu saat menasehatinya.
Imam Khottobi memberi gambaran tentang menghormati sesama muslim, diantaranya yaitu mendirikan sholat di belakangnya bukan didepannya, berjihad bersama mereka, bersedekah kepadanya atau kepasa keluarga yang ditanggungnya tanpa ada unsur nyinyir atau menyakiti perasaannya, jangan berkata dusta atau mengutaraka kalimat-kalimat kebencian dihadapannya siapa tahu dengan sikap lembut seperti ini iman mereka semakin kuat. Inilah makna petunjuk bagi jseluruh kaum muslimin pada hadits diatas.  
Ibnu faroj al-Anadalusi berkata : maksud dari nasehat ini adalah untuk seluruh kaum muslimin di era sekarang ini, sebab umat muslim sebelumnya sudah skses dalam menjalankan amanat ini
(وأما النصيحة لعامة الـمسلمين) فهي إرشادهم لصالحهم فى أمر آخرتهم ودنياهم وإعانتهم عليها بالقول والفعل وستر عوراتهم وسدَّ خلاتهم ودفع الـمضار عنهم وجلب الـمنافع لهم وأمرَهُم بالـمعروف ونهيهم عن الـمنكر برفق وإخلاص والشفقة عليهم وتوقير كبيرهم ورحمة صغيرهم وتخويلهم بالموعظة الحسنة وترك عتابهم وحسدهم, وأن يُحب لهم م يحب لنفسه من الخير ويكره لهم مايكره لنفس لنفسه من المكروه والذب عن أموالهم وأعراضهم وغير ذلك من أحوالهم بالقول والفعل وحثهم على التخلق بجميع ما ذكرناه من أنواع النصيحة وتنشيط هممهم إلى الطاعات وقد كان فى السلف رضي الله عنهم من تبلغ به النصيحة إلى الأضرار بدنياه وقال ابن بطال هذه الحديث يدل على أن النصيحة تسمى دينا وإسلاما كذا فى ضياء القلوب شرح جلاء القلوب.
(sedangkan qaul : wa amma nashihatu li ‘ammatil muslimin) merupakan pemberian petunjuk dan contoh yang baik bagi mereka tentang urusan dunia dan akhiratnya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan contoh ucapan da perbuatan yang baik, menutup aurat dan aib mereka, menyelamatkan mereka dari keterpurukan dan mengarahkannya kepda kemaslahatan yang bermanfaat baginya, mengsajak mereka ke hal-hal yang makruf dan melarangnya menjalankan hal-hal yang munkar dengan  cara yang halus, bisa juga dengan keikhlasan, welas asih terhadap mereka, menghormati orang tua menghargai yang muda, menyayangi yang kecil dan memberikan tauladan yang baik-baik bagi mereka. Cintailah apa yang mereka sukai dan hindari apa yang mereka benci baik secara materi maupun harga diri mereka.        
(وقيل النصيحة لله ولكتابه ولرسوله ولأئمة الـمسلمين وعامتهم واجبة) أي فرض عين على كل أحد وقال بعضهم إنها فرض كفاية يسقط بقيام بعض عن الباقين كذا ذكره على القارئ فى شرح الشفاء        
Menjalankan Hadits nashat bagi seluruh kaum muslimin hukumnya wajib ‘aini, yaitu setiap insan wajib menjalankannya. Ulama’ lain berpendapat mengenai hukum menjalankan hadits diatas adalah fardlu kifayah atau dapat diwakilkan, dimana jika salah seorang dari suatu suku setempat sudah ada yang menjalankannya maka yang lainnya tidak berkewajiban menjalankannya lagi. Demikian yang tersurat dalam kitab Syarhus syifa’
<<SEBELUMNYA- SELANJUTNYA>>

0 Response to "KHOZINATUL ASROR 003 AGAMA ADALAH NASEHAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel